ANALISIS DEKONSTRUKSI TERHADAP TIGA DONGENG GRIMMS BERSAUDARA: RAPUNZEL, SNOW DROP, DAN ASHPUTTEL

Authors

  • Rany Syafrina STBA Agus Salim Bukittinggi

DOI:

https://doi.org/10.26594/diglossia.v6i1.348

Abstract

Abstrak Snow Drop, Ashputel dan Rapunzel merupakan cerita dongeng yang dituliskan oleh Grimms bersaudara. Karya ini telah dinikmati oleh anak-anak di seluruh penjurudunia, karya ini juga sering digunakan sebagai media pendidikan untuk mengajarkan kepada anak-anak akan pentingnya kejujjuran dan kebajikan. Para pembaca seringkali melihat ketiga karakter utama yang hadir dalam kaya sastra tersebut sebagai sosok wanita ideal, karena mereka dihadirkan sebagai sosok yang cantik dan berbudi luhur. Namun kenyataannya, karya sastra memiliki makna yang lebih dari satu; sosok yang seharusnya dihadirkan dalam karya sastra tersebut tidak tunggal. Penelitian ini berusaha untuk menemukan teks minor yang hadir dalam karya sastra dengan menggunakan teori dekonstruksi yang diperkenalkan oleh Derrida yang beranggapan bahwa karya sastra tidak monophony. Dengan teori ini, dapat ditemukan text minor dalam karya Grimms bersaudara dan membentuk makna baru; sehingga makna dari karya sastra tersebut tertunda. Teori dekonstruksi memungkinkan kita untuk melihat makna lain dalam karya sastra yang berjudul Snow Drop, Ashputel and Raounzel. Kata Kunci: analisis dekonstruksi, Rapunzel, Snow Drop, Ashputtel Abstract Snow Drop, Ashputel and Rapunzel are the fairytales which are written by the Grimm

Author Biography

Rany Syafrina, STBA Agus Salim Bukittinggi

STBA Agus Salim Bukittinggi

Downloads

Published

2014-09-01

Issue

Section

Articles